MEMBAIK Part 1
Joe sedang dalam perjalanan menuju villa bersama Rendy, anaknya.
"Pa, tante Felly udah di kasih tahu kan? "Tanya Rendy.
"Udah kok, tadi papa juga udah share lokasinya. Mungkin sekarang dia juga dalam perjalanan atau udah sampai disana. Rumah tante Felly kan gak jauh dari villa tempat kita menginap " ujar Joe.
"Jack juga ikut kan? "Tanya Rendy.
"Kalau itu papa gak tahu. Sebenarnya keluarga tante Felly punya acara sendiri hari ini, tapi papa ajak mereka untuk ikut sama kita" ujar Joe.
"Aku berharap Jack ikut, biar aku ada teman" ucap Alex.
"Papa juga berharap begitu " balas Joe.
1 jam kemudian.
Joe sampai, dia memarkirkan mobilnya.
Joe dan Rendy turun dari mobil, mereka membawa tas mereka masuk kedalam villa.
Joe dan Rendy sudah menaruh barang-barang mereka di kamar.
Joe melihat Felly di teras belakang, dia duduk di bangku sembari menatap ke danau. Joe menghampiri Felly.
Joe duduk disebelah Felly.
"Hai Fel" sapa Joe.
"Hai kak" balas Felly tanpa menatap Joe.
"Udah lama kamu disini? "Tanya Joe.
"Udah dari setengah jam yang lalu " jawab Felly.
"Mario sama Jack enggak ikut? "Tanya Joe.
"Enggak, aku minta mereka untuk tetap pergi, jam 7 malam pesawatnya take off dan aku akan nyusul kesana besok" ujar Felly.
"Kenapa mereka enggak ikut liburan disini aja? Biar kita liburan bareng " tanya Joe.
Felly menatap Joe.
"Kak, aku disini bukan untuk berlibur. Aku kesini karena kakak bilang ada urusan yang sangat penting. Jadi, apa urusan yang sangat penting itu? "Ujar Felly.
"Fel, kakak ajak kamu kesini untuk memperbaiki hubungan kita Fel. Hubungan kita udah lama renggang, kakak mau kita kayak dulu lagi Fel" ujar Joe.
"Kak, bukan aku yang bikin hubungan kita renggang, tapi kakak sendiri yang bikin hubungan kita renggang " ucap Felly mulai terpancing emosinya.
"Maka dari itu kakak mau memperbaikinya Fel, kakak mau kita dekat lagi kayak dulu" ucap Joe.
"Pa" panggil Rendy dibelakang Felly dan Joe.
Felly dan Joe seketika menoleh.
"Hai Rendy " sapa Felly ramah.
"Apa kalian baik-baik aja? "Tanya Rendy.
"Kita baik-baik aja kok" jawab Joe.
"Aku mau makan" ucap Rendy.
Felly bangkit berdiri.
"Ayo, tante siapin kamu makan" ucap Felly menggandeng tangan Rendy.
Felly dan Rendy masuk kedalam.
Tersisa Joe sendiri, terlihat dia sangat pusing, dia bingung harus bagaimana lagi.
Namun, tak sengaja Joe melihat ada seseorang bertopeng badut memperhatikannya dibalik pohon.
"Hei, siapa disana? "Ucap Joe bersuara keras.
Seseorang itu pergi.
"Kok aneh" bingung Joe.
Joe masuk kedalam villa, dia duduk disofa ruang tamu dia menyalakan televisi dan kini sedang ada tayangan berita.
"Seorang pelaku pembunuhan berantai yang bernama Mr. X berhasil melarikan diri pagi tadi. Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati, karena napi ini sangat berbahaya ..."
"Kok bisa kabur sih, semoga bisa kembali ditangkap. Bahaya kalau ada penjahat berkeliaran " ucap Joe.
Malam hari.
Joe dan Rendy sedang menonton TV di ruang tamu, mereka terlihat tertawa-tawa menonton acara TV itu.
***
Felly berada dikamarnya. Kini dia sedang melakukan panggilan video dengan Mario.
"Hai sayang" sapa Mario.
"Hai sayang" balas Felly.
"Gimana disana? "Tanya Mario.
"Ya begitulah " jawab Felly.
"Hei, cobalah kamu bicara sama Joe, dia kan kakak kamu. Kalian harus memperbaiki hubungan kalian, masa lalu biarlah masa lalu Fel" ujar Mario.
"Udahlah lupakan " balas Felly.
"Ngomong-ngomong dimana Jack? "Tanya Felly.
"Dia lagi -"
"Hai ma" sapa Jack tiba-tiba muncul.
"Hai sayang" balas Felly.
"Ma, besok mama nyusul kita kan? "Tanya Jack.
"Iya, besok mama nyusul kalian ke Sidney " jawab Felly.
"Tapi, ngomong-ngomong kok kalian belum naik ke pesawat? Bukannya jam 7 take-off" tanya Felly.
"Pesawatnya delay ma dan aku udah bosan disini" jawab Jack cemberut.
Felly tersenyum melihat ekspresi Jack.
Tiba-tiba lampu mati.
Seketika Felly pun bingung.
"Ma, kok gelap? "Tanya Jack.
"Ada apa Fel? "Tanya Mario .
"Aku enggak tahu, mungkin mati lampu" ucap Felly.
***
"Pa, mati lampu " ucap Rendy.
"Iya, papa cek dulu keluar " ucap Joe.
Joe menyalakan senter handphonenya, dia menerangi laci yang ada di samping sofa.
Joe membuka laci itu dan ada senter disana.
Joe menyalakan senter itu dan ia menyimpan handphonenya.
"Aku ikut" ucap Rendy menggenggam tangan Joe.
Joe dan Rendy pergi keluar untuk mengecek.
Namun, saat Joe baru membuka pintu, terlihat ada orang bertopeng badut berdiri tak jauh dari hadapannya. Orang itu mengarahkan pistolnya ke Joe.
Rendy mulai ketakutan.
"Rendy, lari ke kamar tante Felly sekarang " ucap Joe bersuara kecil.
Rendy menurut, dia segera pergi.
Joe pun segera menutup pintunya.
DORR
Tembakan dilepaskan.
Joe menjatuhkan lemari yang ada samping pintu untuk menahan orang itu masuk. Joe segera pergi.
***
Felly kaget saat terdengar suara tembakan.
"Ada tembakan? Ada apa disana Fel? "Tanya Mario khawatir.
"Aku enggak tahu " jawab Felly.
"Jangan keluar dari sana Fel" ucap Mario.
Tiba-tiba Rendy datang, terlihat dia panik. Felly segera menghampiri Rendy.
"Hei, ada apa? "Tanya Felly.
"Ada orang jahat tante, dia bawa senjata" jawab Rendy.
"Papa kamu dimana? "Tanya Felly.
"Papa masih di bawah " jawab Rendy.
"Sekarang kamu sembunyi" ucap Felly.
Rendy nurut, dia segera bersembunyi.
"Nanti aku telfon lagi " ucap Felly mengakhiri panggilannya dengan Mario.
***
Mario dilanda perasaan sangat khawatir, dia mencoba untuk menghubungi Felly lagi namun tidak bisa.
"Pa, mama gakpapa kan? "Tanya Jack.
***
Felly keluar dari kamarnya, saat itu juga Joe datang dan segera membawa Felly masuk ke kamarnya.
Joe menahan pintunya dengan lemari.
"Kak sebenarnya ada apa sih? "Tanya Felly.
"Dia mau bunuh kita " jawab Joe tidak tenang.
"Dia siapa? "Tanya Felly.
"Kakak gak tahu " jawab Joe.
"Rendy mana? "Tanya Joe.
"Pa" ucap Rendy keluar dari bawah tempat tidur.
Joe memeluk Rendy.
"Kamu gakpapa kan? "Tanya Joe melepaskan pelukannya.
"Aku gakpapa" jawab Rendy.
"Kita harus lapor polisi kak" ucap Felly.
Felly dan Joe mengeluarkan handphone mereka.
"Dia mutusin jaringannya " ucap Joe.
"Aku juga gak ada sinyal " ucap Felly.
***
"Fel, please balas pesan aku Fel" ucap Mario mengirim pesan suara.
"Kalau dalam 30 menit kamu gak balas, aku akan telepon polisi" Mario kembali membuat pesan suara.
Terlihat sudah banyak pesan suara yang ia buat, namun belum juga dibalas.
"Pa, mama gakpapa kan? "Tanya Jack, terlihat matanya berkaca-kaca.
"Aku mau ketemu mama pa" ucap Jack.
Mario memeluk Jack.
"Berdo'a semoga mama gakpapa ya" ucap Mario.
"Sebenarnya ada apa Fel, apa yang terjadi disana" batin Mario.
***
Joe mencari sesuatu di bawah kasur.
"Nyari apa sih kak? "Tanya Felly.
"Di setiap bawah kasur yang ada di villa ini. Kakak taruh kotak darurat " jawab Joe.
Joe berhasil menemukannya, dia mengeluarkan kotak itu. Joe membuka kotaknya, dia mengambil dan menyalakan lampu darurat.
"Sementara kita berlindung disini dulu" ucap Joe duduk di lantai begitupun dengan Felly dan Rendy.
Felly melihat bahu Joe terluka.
"Kakak tertembak " ucap Felly.
Felly mengambil kotak P3K.
"Kakak baik-baik aja Fel" ucap Joe.
"Kakak enggak baik-baik aja" ucap Felly duduk di dekat Joe.
"Kalau enggak diobati ini bisa infeksi " ucap Felly.
Felly mengeluarkan pinset dan alkohol.
"Tahan, ini akan sakit " ucap Felly.
Felly mencabut pelurunya, peluru berhasil dikeluarkan.
Kini Felly mengobati lukanya.
"Hei, kakak minta maaf soal waktu itu. Maaf kakak udah tampar kamu dan udah berlaku yang tidak pantas sama keluarga kamu" ujar Joe.
"Kakak enggak bermaksud untuk berbuat seperti itu, kakak-"
"Kak, it's okay. Enggak usah bahas masalah itu lagi, aku sama Mario udah maafin kakak" ucap Felly sembari menutup luka Joe.
"Terimakasih Fel" ucap Joe.
30 menit kemudian.
"Kak, kita harus keluar dari sini. Kasihan Rendy, dia ketakutan " ucap Felly mengusap kepala Rendy, terlihat Rendy tertidur dan menaruh kepalanya diatas paha Felly.
"Kakak cek dulu, semoga orang itu udah pergi " ucap Joe bangkit berdiri.
Joe menggeser lemarinya.
Saat Joe akan membuka pintu...
"Kak tunggu" ucap Felly.
Felly mengambil tasnya, dia mengambil sesuatu dari tasnya.
"Kakak butuh ini" ucap Felly melempar sebuah handgun.
"Darimana kamu dapat ini? "Tanya Joe.
"Pekerjaan Mario tentara dan dia merasa aku sama Jack gak aman. Jadi, dia kasih aku ini yang sewaktu-waktu bisa aku gunakan kalau ada orang jahat" ujar Felly.
"Dia suami siaga Fel" ucap Joe.
"Hati-hati kak" ucap Felly.
Joe mengangguk, dia pergi keluar.
Joe berjalan pelan menuju tangga, dia mulai menuruni tangga.
Joe melihat seseorang duduk disofa,
Joe berhenti di tengah tangga, dia mulai membidiknya.
"Tidak baik menembak lawan saat dia lengah " ucapnya.
"Siapa lo sebenarnya? "Tanya Joe.
"Lo tahu gue, Joe. Lo pasti udah lihat berita gue di TV " jawabnya.
"Mr. X, pembunuh berantai yang behasil kabur" ucap Joe.
"Gue enggak sejahat itu. Gue cuma menghukum orang-orang yang bersalah dan yang tidak pantas hidup" ujar Mr. X.
"Dengan cara lo membunuh? "
"Gue enggak membunuh, gue cuma mengistirahatkan mereka " jawab Mr. X.
"Lalu apa yang lo lakuin disini? Keluarga gue gak ada urusan sama lo" tanya Joe.
"Gue cuma mau kebebasan, gue enggak mau di penjara dan dengan menyekap lo dan keluarga lo mungkin gue akan di bebaskan. Dan gue tahu diluar udah banyak polisi yang udah siap untuk tangkap atau nembak gue" ujar Mr. X.
"Atau mungkin gue akan melukai salah satu dari kalian" ucap Mr. X.
"Maksud lo, lo pergunakan keluarga gue buat alasan lo? "
"Ya kurang lebih seperti itu " jawab Mr. X.
"Itu gak akan terjadi" ucap Joe.
Joe menekan pelatuknya, Mr. X segera menghindar. Mr. X mengeluarkan senjatanya dan mulai menembakkannya ke Joe.
Joe segera kembali ke kamar, dia mengunci pintunya.
"Kak ada apa? "Tanya Felly.
"Kita harus pergi sekarang " jawab Joe.
"Lewat mana kak? Gak ada jalan keluar "
Joe melihat ke jendela.
"Ada jalan keluar " ucap Joe.
"Kamu bisa bantu kakak? "Tanya Joe.
"Bantu apa? "Tanya Felly.
"..."
Sampai Bertemu di Part Selanjutnya :)
Comments
Post a Comment