I Need You Part 2

 Jessica melihat adiknya duduk dikursi roda dan menghadap ke luar jendela, Jessica mendekatinya. 


"Fel, makan dulu yuk, udah kakak siapin makanannya. Kakak juga masak makanan kesukaan kamu " ujar Jessica. 


"Aku enggak mau kak" ucap Felly. 


"Fel ayo dong, dari pagi kamu belum makan" 


"Kak aku gak mau! "Tegas Felly. 


Jessica memutuskan untuk keluar saja. 


Felly mengunci pintu kamarnya. 


Keesokan paginya. 


"Fel, sarapan dulu yuk, ini udah kakak buatin nasi goreng kesukaan kamu" ucap Jessica. 


***


Felly baru bangun dari tidurnya. 


"Pergi kak! "Ucap Felly bersuara keras. 


"Fel, dari kemarin kamu belum makan, kalau kamu sakit gimana" ucap Jessica dari luar. 


Felly tak menggubris perkataan Jessica, dia menutup kembali wajahnya dengan selimut. 


***


"Kakak taruh dimeja ya. Kakak mau kamu makan Fel, gakpapa sedikit saja " ucap Jessica menaruh makanannya diatas meja yang ada di depan pintu kamar Felly. 


Jessica berlalu pergi untuk bersih-bersih rumah. 


Siang hari. 


Jessica sedang memasukkan baju-baju kedalam mesin cuci, dia juga mengecek saku jaket, kemeja dan celana takut ada barang yang masuk. Saat Jessica mengecek saku salah satu jaket, Jessica menemukan botol berisi obat.


"Ini obat apa, kok bisa ada di jaket Felly " bingung Jessica. 


Jessica memasukkan jaketnya ke mesin lalu menekan tombol start. 


Jessica segera pergi ke apotik tak lupa membawa obatnya. 


...


"Ini obat kanker, seseorang pengidap penyakit leukemia harus meminum obat ini untuk mengurangi rasa sakitnya " ujar seorang apoteker. 


"Kanker?! "Kaget Jessica. 


"Iya mba" balas apoteker. 


"Ok makasih " ucap Jessica segera pulang membawa obat itu. 


***


Felly duduk di tepi tempat tidurnya. 


Felly merasakan ada cairan yang keluar dari hidungnya, dia menyentuhnya.

 
"Darah" lirih Felly. 


"Uhukk" Felly membekap kepalanya, saat membukanya terlihat ada darah ditelapak tangannya.
Dia merasakan sakit dan pusing yang teramat di kepalanya, Felly yang tak dapat menahan lagi pun akhirnya tak sadarkan diri. 


15 menit kemudian. 


Jessica baru sampai rumah, dia segera pergi ke kamar adiknya. Saat dia ingin membuka pintu kamarnya, pintu dikunci dari dalam. 


"Fel, Felly " panggil Jessica. 


Tak ada balasan. 


"Felly buka pintunya " ucap Jessica. 


Tak ada balasan juga. Jessica pun mulai khawatir. 


"Felly kamu ada didalam kan? "


Jessica teringat sesuatu, dia mengambil sesuatu di laci meja depan kamar Felly, sebuah kunci. 


Jessica membuka pintu kamar Felly menggunakan kunci cadangan itu. Pintu berhasil terbuka. 


"Felly "kaget Jessica melihat adiknya tak sadarkan diri diatas tempat tidur, Jessica melihat ada darah di hidung adiknya. 


Jessica segera menghampiri adiknya, dia memangku kepala adiknya. 


"Fel, Felly bangun Fel, buka mata kamu Fel" panik Jessica menepuk-nepuk pipi adiknya.


Jessica melihat darah ditelapak tangan adiknya. 


"Felly bangun please buka mata kamu, jangan bikin kakak khawatir Fel " panik Jessica. 


....


"Kanker di tubuh adik mba sudah mencapai stadium akhir, hanya kemungkinan kecil adik mba bisa terus bertahan. Adik mba harus terus meminum obatnya ,untuk membantunya bertahan hidup" ujar Dokter. 


"Sudah berapa lama adik saya terkena kanker dok? "Tanya Jessica. 


"Mba tidak mengetahuinya? "


"Engga dok" jawab Jessica. 


"Sudah 6 tahun adik mba mengidap penyakit leukemia, setiap minggunya dia selalu cek up kesini" ujar Dokter. 


Jessica kaget mendengarnya. 


Dia sangat tidak percaya ini, adik yang selama ini dia lihat sehat-sehat saja ternyata mengidap penyakit berbahaya itu. 


Malam hari. 


Felly belum juga bangun. 


Jessica menggenggam tangan adiknya. 


"Kenapa kamu gak pernah bilang kalau kamu sakit Fel? Kenapa kamu gak pernah cerita" lirih Jessica dengan mata berkaca-kaca. 


"Please bangun Fel" ucap Jessica.


Perlahan Felly membalas genggaman tangan Jessica. 


"Fel" lirih Jessica. 


Felly membuka matanya. 


"Akhirnya kamu bangun Fel" senang Jessica. 


"Ini dimana? "


"Kamu dirumah sakit Fel, tadi kamu pingsan dikamar " ucap Jessica. 


Keesokan harinya. 


Felly sudah diperbolehkan pulang. 


Felly mendorong kursi rodanya sendiri ke kamar, sebelum dia masuk ke kamarnya.


"Kenapa kamu gak pernah bilang ke kakak kalau kamu sakit Fel? "Tanya Jessica. 


Felly diam.

"..."


Tunggu kelanjutannya di part selanjutnya ya :)

Comments

Popular posts from this blog

Surat Kecil Untuk Tuhan 3 (END)

I Need You Part 4

I Need You Part 5