PERCAYALAH
Felly dan Gigi kakak adik yang sudah ditinggalkan oleh orangtua mereka sejak mereka remaja. Orangtua mereka sudah meninggal karena kecelakaan. Kini Felly sebagai kakak harus melanjutkan bisnis butik milik mamanya itu untuk melanjutkan hidup mereka. Felly juga harus sabar dengan kelakuan Gigi yang berubah total, Gigi berubah menjadi sangat emosian, cuek dan pendiam. Dirumah Felly melakukan semuanya sendiri, dari mulai menyiapkan sarapan sampai merapikan seluruh rumah dia yang lakukan. Felly tidak mau memakai pembantu.
Felly dan Gigi mereka satu kampus. Tapi di kampus Gigi tidak mau mengakui Felly sebagai kakaknya dia juga minta sama Felly untuk tidak saling kenal dengannya jika di kampus, entah kenapa Gigi sangat benci dengan Felly. Kini mereka sudah berada di kampus
"Kici" panggil Felly menghampiri Christy sahabatnya
"Hai Fell " balas Christy
Felly dan Christy tidak langsung kekelas mereka, mereka memutuskan untuk jalan-jalan disekitar kampus
Felly tak sengaja melihat Gigi sedang mendaftar untuk menjadi tim basket, dia pun memperhatikannya
***
Gigi sekarang lagi mendaftar menjadi anggota tim basket
Kini gilirannya menunjukkan kebolehannya bermain basket
Dan dia ditolak dengan alasan sudah penuh
Dengan berat hati keinginan terbesar Gigi harus gagal, dia pun meninggalkan tempat itu
***
Felly tahu kalau Gigi tidak diterima, dia pun menghampiri orang tadi menilai Gigi
"Fell lo mau kemana? "Tanya Christy
"Io tunggu aja sebentar " jawab Felly
dan ternyata orang itu adalah sahabatnya Rubin
"Hai Fell, udah lama enggak ketemu " sapa Rubin
"Hai Bin" balas Felly
"Jadi lo yang tadi nilai adik gw"Tanya Felly
"Iya, sorry gw enggak bisa nerima dia, soalnya dia telat datangnya jadi udah kepenuhan " ujar Rubin
"Tapi please lah lo terima dia, dia udah terus-terusan daftar tapi dia enggak ke terima terus. Kasihan dia, please tolong lo terima adik gw, dia Bagus kok main basket nya, enggak salah lo kalau pilih dia" ujar Felly memohon agar Gigi diterima
Rubin mendapatkan telfon
"Ohh ok saya cari lagi" ucap Rubin kemudian menutup telfonnya
"Kayaknya adik lo beruntung deh sekarang " ucap Rubin
"Maksud lo ?"tanya Felly
"Ada satu orang yang daftar itu mundur dan otomatis ada satu tempat kosong " ujar Rubin
"Please lo terima adik gw" balas Felly
"Ok adik lo udah masuk kedalam tim basket gw. Biar gw yang Kasih tahu dia" ujar Rubin
"Makasih ya Bin lo itu emang sahabat terbaik gw" balas Felly
"Sama sama. Gw pergi dulu " pamit Rubin berlalu pergi
Felly kembali ke Christy
"Lo usahain adik lo buat masuk tim basket, emang adik lo siapa ?"tanya Christy
"Nanti juga lo tahu sendiri " Jawab Felly
Felly dan Christy kemudian menuju kelas mereka
***
"Gigi " panggil Rubin mengejar Gigi
Gigi menoleh
"Kak... "
"Rubin" ucap Rubin
"Kak Rubin, kenapa ?"tanya Gigi
"Kamu diterima sebagai tim basket kita. Jangan lupa nanti sore datang ke aula untuk pembagian tim " ujar Rubin
"Saya permisi dulu" pamit Rubin
"Makasih kak" teriak Gigi
"Yeayy " senang Gigi sampai lompat-lompat
"Gigi, lo stres ya? "Tanya Steffy
"Enak aja lo. Gw punya kabar gembira " jawab Gigi
"Apaan? "Tanya Steffy
"Gw diterima di tim basket " jawab Gigi
"Serius lo? "Tanya Steffy
"Serius gw" jawab Gigi
"Wah selamat ya Gi" balas Steffy
"Karena gw happy sekarang. Gw teraktir lo dikantin. Ayo" ujar Gigi menarik tangan Steffy kekantin
SKIP
Pulang kampus
Gigi segera pulang kerumah untuk berganti pakaian
Sesampainya
Dia segera menuju kamarnya untuk berganti baju
Setelah itu dia segera pergi lagi untuk pertemuan tim basket
Sebulan kemudian
Sebulan sudah Gigi bergabung di tim. Dia memang selalu latihan sore namun selesainya tidak sampai malam. Felly sudah menanyakannya kepada Rubin, Rubin bilang setiap latihan selesai Gigi langsung pulang dan mereka tidak pernah latihan sampai malam. Felly mulai curiga dengan Gigi, dia pun mengikuti Gigi yang akan latihan basket. Felly memarkirkan mobilnya sedikit jauh dari tempat Gigi
3 jam kemudian
Gigi sudah selesai latihannya. Dia masuk kedalam mobilnya, Gigi melajukan mobilnya ke rumah, Felly mengikutinya
Gigi segera pergi ke kamarnya
Setelah itu Gigi kembali pergi
Gigi sampai di sebuah klub malam ,dia memarkirkan mobilnya kemudian masuk kedalam
"Ngapain Gigi ketempat kayak gini? "Gumam Felly
Felly pun turun dari mobil, dan masuk kedalam klub itu
"Gigi" pekik Felly melihat adiknya akan meminum minuman alkohol
Gigi yang kaget pun menoleh ke Sumber suara
"Kak Felly " kaget Gigi
Felly segera menghampiri Gigi
"Kamu pulang sekarang " ucap Felly menarik tangan Gigi keluar klub itu
Saat sudah didepan klub itu
"Lepasin gw " kesal Gigi melepaskan tangan Felly
"Lo ngapain sih pakai ngikutin gw segala? "Marah Gigi
"Kakak ikutin kamu karena kakak curiga kenapa kamu sering pulang malam akhir-akhir ini " ujar Felly
"Apapun yang gw lakuin itu bukan urusan lo" balas Gigi
"Apa yang kamu lakuin itu urusan kakak karena kamu adik kakak" ujar Felly
"Gw enggak perlu kakak kayak lo" balas Gigi masuk kedalam mobilnya
Gigi melajukan mobilnya pergi
Felly segera masuk kedalam mobilnya dan mengejar Gigi
Felly kehilangan jejak Gigi. Tiba-tiba dia merasakan sakit di perutnya, dia memegangi perutnya
Sebuah cahaya terang muncul didepannya
Terdengar suara decit mobil
BRUKK
***
Gigi akhirnya sampai dirumahnya ,dia segera turun dari mobil kemudian masuk kedalam rumahnya
Gigi masuk kedalam kamarnya. Dia masih sangat emosi sekali
***
Christy mengantarkan sahabatnya yang sudah berlumuran darah ke ruang UGD
"Felly please lo bertahan Fell " lirih Christy meneteskan airmatanya
"Chris, gw mohon tolong jangan Kasih tau Gigi soal ini " ucap Felly terbata-bata
Felly pun masuk kedalam ruang UGD
Christy menunggunya diluar
"Apa maksudnya jangan Kasih tahu Gigi? Ada hubungan apa Gigi sama Felly? "Batin Christy
Tak lama ada Rubin yang datang
"Chris, Felly gimana keadaannya? "Tanya Rubin
"Gw belum tahu" jawab Christy
"Bin, apa lo tahu ada hubungan apa Felly dan Gigi? "Tanya Christy
"Gigi adiknya Felly " jawab Rubin
"Jadi mereka berdua adik kakak? "Kaget Christy
"Iya" jawab Rubin
"Kok enggak ada yang tahu ?"tanya Christy
"Itu Gigi yang mau. Soalnya Gigi benci banget sama Felly, gw kurang tahu kenapa nya" ujar Rubin
3 jam kemudian
Dokter akhirnya keluar dari ruang UGD
"Bagaimana keadaannya dok? "Tanya Christy
Dokter perlahan menjelaskannya. Christy menggeleng tak percaya
***
Keesokan harinya
Gigi pergi kekampusnya dia tidak memikirkan kemana kakaknya pergi dan dari semalam tidak pulang
Sesampainya di kampus
Gigi pun menuju lapangan dan bermain basket
"Jadi lo sama Felly itu adik kakak" ucap Christy duduk dibangku pinggir lapangan
"Tahu darimana lo? Pasti dia yang Kasih tahu " balas Gigi
"Lo itu bisa gak sih sopan dikit sama dia? "Kesal Christy
"Enggak " balas Gigi
"Lo itu enggak tahu terimakasih banget ya, udah ditolongin sama kakak lo, lo malah kayak gini. Gw tahu kakak lo setiap hari kerja ngurus cafe dan butik milik almarhum orangtua lo, dia yang nanggung semua biaya kehidupan lo, dia selalu tolong lo tapi lonya kayak gini. Enggak tahu diri banget lo" ujar Christy kesal
"Maksud lo gw enggak tahu terimakasih apaan? "Marah Gigi
"Kakak lo yang bantu lo untuk masuk ke tim basket, dia yang mohon mohon biar lo keterima, tapi lo enggak bilang terimakasih ke dia" ujar Christy
"Susah ngomong sama orang kayak lo. Kasihan Felly punya adik kayak lo" ucap Christy kemudian pergi
Gigi kesal. Karena dia sudah kesal dia pun memutuskan untuk pulang saja
Sesampainya dirumah
Gigi masuk kedalam kemudian duduk disofa ruang tamu
"Gw enggak percaya kalau gw masuk tim basket karena dibantu sama dia" ucap Gigi
"Mau gak mau gw harus ucapin terimakasih ke dia. Mungkin udah ada dikamar kali" ujar Gigi kemudian menuju kamar Felly
Gigi sudah mengetuk pintunya namun tak ada jawaban. Gigi pun masuk kedalam. Dia tidak melihat keberadaan kakaknya, Gigi perlahan masuk kedalam. Kamar kakaknya sangat tertata rapi sekali, Gigi mendekati meja belajar Felly. Dia melihat buku yang sangat asing baginya
"Buku diary " gumam Gigi
Gigi pun mengambilnya dia duduk ditepi kasur, Gigi perlahan membuka halaman demi halaman
Ada satu halaman yang membuatnya kaget bahkan meneteskan airmatanya
9 Juli 2014
Sekarang hari ulangtahun Gigi adikku yang ke 17 tahun. Seharusnya ini menjadi hari yang bahagia, namun kejadian buruk menimpanya. Dia mengalami kecelakaan saat pulang sekolah. Aku segera pergi ke rumah sakit, kenyataan pahit harus diterimanya. Satu ginjalnya rusak dan harus segera mendapatkan donor ginjal. Aku tahu Gigi memang membenciku, tapi dia adikku aku tidak akan bisa membencinya. Karena ini hari ulang tahunnya aku pun memberikan kado terindah untuknya, aku memberanikan diriku untuk mendonorkan ginjalku kepadanya. Akhirnya ginjalku dan ginjalnya cocok , aku pun melakukan operasi. Ini akan menjadi kado terindah untuknya
Itulah isinya
Gigi kini tahu pengorbanan kakaknya untuknya, bahkan dia berani berkorban nyawa untuknya, tapi dia membalasnya dengan rasa bencinya kepada orang yang sudah berkorban banyak untuknya . Gigi berharap kakaknya bisa memaafkannya untuk semua kesalahannya
Gigi membuka halaman selanjutnya. Ini membuat airmatanya mengalir deras di pipinya. Dihalaman itu juga ada sebuah kertas
05 Maret 2015
Cobaan terberat kini menimpaku. Dari cobaan ini aku hanya berharap bisa bertahan hidup di dunia ini
Gigi membaca kertas itu dan itu adalah kertas rumah sakit. Gigi membekap mulutnya tak percaya
YEFANI FILLIANG
Positif kanker hati stadium akhir
Kemungkinan bertahan hidup hanya 40 %
Gigi tak percaya dengan sakit yang diderita kakaknya. Dia selalu melihat kakaknya sehat-sehat saja, tapi ternyata dia mengidap penyakit berbahaya ini
Gigi segera merapikannya kembali, dia menghapus airmatanya, kemudian dia keluar dari kamar Felly. Gigi segera menuju mobilnya, dia segera melajukan mobilnya ke kampus untuk menanyakan keberadaan kakaknya ke Christy karena dia yakin Christy pasti tahu dimana kakaknya berada
"Kenapa gw enggak tahu ini semua. Selama 1 tahun kak Felly menutupi sakitnya dan gw sebagai adiknya enggak tahu sama sekali soal sakit kakak gw sendiri" gumam Gigi
"Maafin Gigi kak" ucap Gigi
Sesampainya dikampus
Gigi segera turun dari mobil dan mencari Christy
Dia melihat Christy di taman, Gigi pun menghampirinya
"Kak Christy " panggil Gigi
Christy menoleh
"Mau ngapain lo? Tumben manggil gw pakai kak" tanya Christy
"Gw tahu lo pasti tahu dimana kakak gw. Gw minta sama lo tolong lo Kasih tahu dimana kakak gw? "Tanya Gigi
"Buat apa lo tahu dia? Kan lo enggak peduli sama dia" balas Christy
"Please gw mohon Kasih tahu gw dia dimana, gw mau ketemu dia. Gw mau minta maaf atas semua perlakuan gw ke dia" ujar Gigi
"Lo bawa mobil kan? "Tanya Christy
Gigi mengangguk
"Lo ikutin mobil gw dari belakang, gw akan Kasih tahu lo dimana kakak lo" ujar Christy berlalu menuju mobilnya
Gig pun menuju mobilnya
Gigi mengikuti mobil Christy dari belakang
Mereka akhirnya sampai di rumah sakit
Gigi tak mengerti kenapa Christy mengajaknya kesini
Christy pun mengajak Gigi keruang ICU
Mereka pun masuk kedalam. Gigi kaget, airmata seketika menetes di pipinya
"Felly kemarin kecelakaan. Mobilnya ditabrak truk. Dia kecelakaan saat dia lagi kejar lo malam itu. Dokter bilang Felly koma, dia enggak tahu kapan Felly akan bangun dari komanya. Dan yang paling parah, sakit kakak lo semakin parah, kemungkinan dia bertahan enggak akan lama lagi " ujar Christy
"Gw balik dulu kekampus. Baik-baik lo disini " pamit Christy berlalu keluar dan kembali ke kampus
Gigi perlahan mendekati kakaknya yang kini terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit . Gigi duduk di bangku sebelah ranjang kakaknya, dia menggenggam tangan kakaknya
"Maafin Gigi kak, maaf gara-gara Gigi kakak kayak gini sekarang. Kak please kakak bangun, Gigi enggak mau kakak kenapa-kenapa. Gigi enggak mau kakak pergi tinggalin Gigi. Gigi sayang kakak, maaf atas semua kelakuan Gigi ke kakak. Please kakak bangun Gigi mau kakak datang ke pertandingan Gigi Bulan depan " lirih Gigi
Seminggu kemudian
Seminggu sudah Gigi menunggu kakaknya yang belum juga sadarkan diri
"Kak please kakak bangun. Gigi kangen kakak" lirih Gigi
Akhirnya Felly pun menggerakkan jarinya, dia perlahan membuka matanya
"Kak, akhirnya kakak bangun" senang Gigi
"Ini dimana? "Tanya Felly
"Kakak dirumah sakit " jawab Gigi
"Gigi "lirih Felly
"Iya kak ini aku. Aku minta maaf gara-gara aku kakak kayak gini, Gigi minta maaf atas semua kelakuan Gigi ke kakak. Gigi enggak maksud untuk itu semua. Maaf" ujar Gigi
"Kakak udah maafin kamu" balas Felly
"Makasi kak" ucap Gigi
"Kakak kenapa enggak bilang ke Gigi kalau kakak sakit? "Tanya Gigi
"Kakak enggak mau buat kamu khawatir " jawab Felly
SKIP
5 hari kemudian
Felly sudah diizinkan pulang. Dia pulang bersama Gigi
Sesampainya dirumah
Felly harus beristirahat dulu
Gigi berangkat kuliah
2 hari kemudian
Felly sudah kembali kuliah
Gigi kini sudah berjanji akan membantunya untuk melaksanakan bisnis milik papa dan mamanya
Gigi setiap hari selalu latihan untuk pertandingannya 2 minggu lagi
SKIP
2 minggu kemudian
Hari ini hari pertandingan Gigi
Gigi dan Felly sudah berada di kampus
"Kak janji ya, nonton pertandingan aku nanti" ucap Gigi
"Iya" balas Felly
"Aww... "Ringis Felly merasakan sakit yang teramat diperutnya ,dia memegangi perutnya
"Kak, kakak kenapa? "Tanya Gigi khawatir
"Enggak kakak enggak kenapa-kenapa " jawab Felly menahan sakit
"Kakak yakin? Kita kerumah sakit aja yuk kak" tanya Gigi
"Yakin. Udah kamu latihan lagi aja sebentar lagi kan pertandingan kamu mulai" ujar Felly
"Tapi kak... "
"Gi, udah kakak enggak kenapa-kenapa kok " potong Felly
"Yaudah kak, aku latihan dulu " pamit Gigi berlalu pergi
30 menit kemudian
Pertandingan di mulai
"Fell lo enggak ke pertandingan Gigi? "Tanya Christy
"Ini gw mau kesana " jawab Felly
UHUK
Felly membekap mulutnya, saat dia membukanya
Ditangannya ada darah
"Batuk lo darah Fell. Mendingan sekarang kita kerumah sakit deh" panik Christy
Felly merasakan ingin muntah, dia pun segera pergi ke toilet, Christy mengejarnya
Di wastafel toilet. Felly pun muntah, dan muntahnya darah
Felly mendadak lemas
Christy menahannya agar tidak jatuh
"Fell kita kerumah sakit sekarang ya" ucap Christy
"Gw enggak bisa Chris, gw harus nonton pertandingan Gigi, gw udah janji sama dia" ujar Felly
"Felly keadaan lo lagi kayak gini sekarang. Lo harus cepat-cepat ke rumah sakit Fell " ujar Christy
Felly yang tak dapat menahan lagi pun akhirnya tak sadarkan diri
"Fell, Felly bangun Fell, Felly bangun please buka mata lo Fell " panik Christy menepuk-nepuk pipi Felly
"Tolong!!! Tolong!!! "Teriak Christy meminta bantuan
Tak lama
Beberapa mahasiswa dan dosen pun datang membantu Christy. Felly segera dilarikan ke rumah sakit, dia kesana menggunakan mobil Christy
Sesampainya dirumah sakit
Felly segera dilarikan ke ruang UGD
1 jam sudah Christy menunggu di depan ruang UGD. Dokter tak kunjung keluar
***
Gigi dan timnya sedang istirahat dulu. Gigi bingung kemana kakaknya, kenapa dia tidak ada. Tidak mungkin kakaknya ingkar janji kepadanya
30 menit kemudian
Pertandingan kembali dimulai
***
Dokter akhirnya keluar dari ruang UGD
"Bagaimana keadannya dok? "Tanya Christy
"Dia ingin bertemu denganmu " jawab Dokter
Christy pun masuk kedalam
Christy mendekati Felly
"Felly " lirih Christy
"Christy, Gigi gimana Chris? "Tanya Felly
"Gw enggak tahu Fell, gw belum kesana lagi " jawab Christy
"Chris. Gw minta tolong sama lo. Tolong lo jagain Gigi ya Chris. Bilang ke dia, selamat untuk pertandingannya dan bilang kalau gw sayang dia. Gw juga sayang lo Chris, terimakasih sudah mau jadi sahabat gw. Bye Chris" ujar Felly perlahan menutup matanya
"Fell, Felly bangun Fell. Felly please buka mata lo. Felly please jangan tinggalin gw, Felly please bangun" tangis Christy memeluk Felly
Tak lama dokter masuk, dia segera memeriksa Felly. Christy menunggu diluar
Christy segera kembali ke kampus untuk memberitahu Gigi soal ini
***
Gigi terus men-dribbel bola. Dia melempar bola itu ke ring dan dia berhasil mencetak angka
Gigi melihat ke tempat penonton dia melihat kakaknya tengah tersenyum kepadanya, Gigi senang karena kakaknya ada
Diwaktu yang sama
Kepanikan terjadi
Dokter terus berusaha untuk menyelamatkan nyawa Felly. Alat pendeteksi jantung tak henti-hentinya berbunyi
Langkah terakhir yaitu menggunakan alat pacu jantung
Diwaktu yang sama
Christy mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh
15 menit kemudian dia akhirnya sampai dikampus. Christy segera turun dari mobil dan menuju lapangan
Dimenit terakhir, Gigi melempar bola ke ring dan bola itu masuk kedalam ring. Kemenangan diraih tim Gigi
Diwaktu yang sama
Titttt...
Alat pendeteksi jantung sudah menunjukkan garis lurus
Alat pendeteksi jantung sudah tidak bekerja lagi
Dokter sudah menyerah, dia sudah gagal menolong nyawa nya
Dokter perlahan menutup sekujur tubuhnya dengan kain putih
***
Pertandingan pun selesai
Gigi dan timnya sangat senang sekali . Mereka meraih piala penghargaan
Setelah itu mereka pun menuju ruang ganti
Christy melihat keberadaan Gigi, dia pun segera menghampirinya
"Gigi" panggil Christy
"Kak Christy " balas Gigi
"Kak, kakak gw mana? "Tanya Gigi
"Ini dia tujuan gw kesini " jawab Christy
"Lo ikut gw sekarang " ajak Christy
"Ikut kemana? Gw tanya kakak gw dimana? "Tanya Gigi
"Itu dia masalahnya. Kakak lo dirumah sakit, sakitnya kambuh. Kita harus segera kesana" ujar Christy
Gigi kaget
"Serius lo? "Tanya Gigi
"Serius gw. Ayo cepetan " jawab Christy
"Yaudah ayo" balas Gigi
Gigi dan Christy pun segera menuju rumah sakit menggunakan mobil Christy
Sesampainya
Mereka segera menuju ruang UGD
Saat itu juga dokter keluar
"Bagaimana keadaannya dok? "Tanya Christy
Dokter menghela nafas amat berat
"Saya mohon maaf. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi Tuhan berkehendak lain. Nyawanya tidak dapat diselamatkan lagi " ujar Dokter dengan berat hati
Gigi menggeleng tak percaya, airmatanya seketika mengalir deras di pipinya
Gigi berlari masuk kedalam ruang UGD
Dia melihat orang yang sangat disayanginya sudah ditutupi kain putih. Gigi perlahan mendekatinya, dia perlahan membuka kainnya. Tangisnya pecah, Gigi memeluknya
"Kak, kakak enggak mungkin pergi kan ?kakak enggak mungkin pergi tinggalin Gigi kan ?kak please bangun, jangan tinggalin Gigi. Gigi enggak mau kakak pergi, kak please bangun " tangis Gigi mengguncang tubuh Felly
"Sebelumnya Felly titip salam sama gw. Dia bilang ke gw dan gw harus sampaikan itu ke lo, dia bilang selamat atas pertandingan lo dan dia bilang kalau dia sayang lo Gi" ujar Christy
"Gigi juga sayang kakak. Kak please bangun. Gigi berhasil kak, Gigi menang di pertandingan Gigi. Kak please bangun, jangan tinggalin Gigi" tangis Gigi pecah
"Kak please bangun" tangis Gigi
...
"Kak Felly " pekik Gigi terbangun dari tidurnya
"Kok gw bisa ketiduran sih" gumam Gigi
"kak Felly. Mimpi gw barusan itu enggak nyata kan, gw cuman mimpi. Gw harus membuktikannya" ujar Gigi
Gigi pergi kekamar Felly, dia masuk kedalam
Gigi mengambil buku diary yang ada diatas meja belajar Felly, dia membacanya.
Airmatanya menetes, ini semua sama seperti mimpinya
Kakaknya sudah mendonorkan ginjalnya dan kakaknya juga sakit kanker hati
Gigi segera mencari kakaknya, dan kakaknya tidak ada dirumah
Gigi menggunakan mobilnya segera pergi ke butik . Dan disana tidak ada Felly, Gigi pun menuju cafe disana juga tidak ada Felly. Dia bingung
Malam hari
Gigi yang menunggu Felly diruang tamu tertidur di sofa
Tak lama ada Felly yang baru pulang
Felly melihat Gigi tertidur di sofa, dia tersenyum menatapnya
Felly kemudian pergi ke kamar Gigi, dia mengambil selimut
Felly kemudian kembali ke Gigi
Dia dengan lembut menyelimuti adiknya
Felly kemudian menuju kamarnya untuk beristirahat
Keesokan harinya
Gigi terbangun dari tidurnya. Dia bingung siapa yang menyelimutinya dengan selimut
"Kakak " gumam Gigi
Gigi segera bangun dan mencari kakaknya
Gigi melihat kakaknya di ruang makan tengah menyiapkan sarapan
Gigi pun segera menghampirinya
"Kak Felly " panggil Gigi
Felly menoleh
Seketika Gigi memeluknya
"Gi, kamu kenapa? "Tanya Felly tak mengerti kenapa Gigi tiba-tiba saja memeluknya
"Makasih kak" ucap Gigi
"Makasih buat ?"tanya Felly
"Makasih untuk kado yang kakak berikan ke aku saat aku umur 17 tahun. Aku tahu semuanya kak, aku tahu kakak yang mendonorkan ginjal kakak ke aku, terimakasih untuk itu semua. Dan maaf atas semua kelakuan aku ke kakak selama ini. Aku selalu ngelawan kakak, aku selalu marah-marah ke kakak, aku selalu enggak mau nurut omongan kakak, aku selalu... "
"Gi udah. Kakak udah maafin kamu kok. Kamu enggak salah Gi, kakak yang salah. Kakak salah karena kakak udah gagal untuk menjaga kamu Gi" ujar Felly
"Makasih kak. Makasih kakak udah maafin semua kesalahan Gigi, makasih kakak udah sayang Gigi senakal apapun Gigi. Makasih kakak udah jagain Gigi selama ini dan terimakasih kakak udah bantu Gigi untuk masuk ke tim basket " ujar Gigi
Felly melepaskan pelukannya dia menatap mata Gigi
"Itu udah menjadi kewajiban kakak sebagai kakak kamu" ucap Felly
"Gigi sayang kakak" ucap Gigi
"Kakak juga sayang kamu " balas Felly
"Kak aku boleh tanya sesuatu? "Tanya Gigi
"Boleh" jawab Felly
"Kenapa kakak enggak jujur sama Gigi kalau kakak sakit ?"tanya Gigi
"Kakak enggak mau buat kamu kepikiran dengan sakit kakak, dan kakak tahu sebentar lagi kamu akan ada pertandingan basket " ujar Felly
"Kakak janji datang ke pertandingan aku" ucap Gigi
"Iya kakak janji. Sekarang kamu mandi sebentar lagi kuliah" balas Felly
Gigi pun menuju kamar mandi untuk mandi
Tak lama
Gigi sudah selesai mandi, dia segera ganti baju
Setelah itu
Dia dan Felly pun sarapan bersama
Setelah itu Felly dan Gigi pun berangkat ke kampus
3 minggu kemudian
Seminggu sebelum pertandingan Gigi
Gigi diajak Steffy untuk ke gudang dekat kampus
Gigi sebelumnya bingung kenapa Steffy mengajaknya kesana
Gigi dan Steffy pun masuk kedalam
"Sebenarnya lo ngajak gw kesini mau ngapain sih? Dan kenapa harus ditempat kayak gini " tanya Gigi
Steffy mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya
"Lo mau apain tuh pisau? "Tanya Gigi
"Gw mau balas dendam " jawab Steffy memainkan pisaunya
"Dendam sama? "Tanya Gigi
"Lo" jawab Steffy
"Kok gw? Gw enggak ngapa-ngapain sama lo" bingung Gigi menunjuk dirinya sendiri
"Lo emang enggak ngapa-ngapain tapi lo udah rebut posisi gw di tim basket. Gw enggak bisa masuk tim basket gara-gara lo. Lo udah ancurin keinginan terbesar gw. Dan sekarang waktunya gw membalaskan semuanya ke lo" ujar Steffy tersenyum sinis
Gigi mulai ketakutan, Steffy mengayunkan pisaunya ke Gigi
Saat itu juga pertolongan datang
Ada yang mendorong Steffy agar menjauh dari Gigi
"Kakak" lirih Gigi melihat kakaknya yang menolongnya
Gigi memeluk kakaknya ketakutan
"Kak, Gigi takut " ucap Gigi
"Kamu enggak usah takut Gi, ada kakak disini. " balas Felly
"Kamu enggak kenapa-kenapa kan? "Tanya Felly melepaskan pelukannya
"Enggak aku enggak kenapa-kenapa. Kakak kok bisa disini? "Jawab Gigi
"Kakak ikutin kamu tadi. Kakak curiga kamu pergi sama Steffy" ujar Felly
"Jangan jadi pahlawan lo disini " kesal Steffy mendorong Felly
"Sekarang waktunya lo menemui ajal lo"ucap Steffy sinis
Steffy mengayunkan pisaunya ke Gigi
JLEBB
Pisau itu berhasil menembus perutnya
"Kak Felly " pekik Gigi melihat kakaknya berdiri dihadapannya dan menolongnya
Darah merembes keluar membasahi bajunya
"Pergi dari sini gi" ucap Felly
"Tapi kak... "
"Gigi pergi" potong Felly
Gigi pun segera pergi keluar dari gudang ini
Saat dia sudah berada diluar gudang tak lama polisi datang dan segera memeriksa kedalam
Polisi keluar dengan membawa Steffy, Steffy dimasukkan kedalam mobil polisi, polisi melajukan mobilnya ke kantor polisi
Gigi segera masuk kedalam
Dia melihat kakaknya sudah tergeletak berlumuran darah ,Gigi segera menghampirinya
"Kak, kak Felly bangun kak. Kak please buka mata kakak, kak please bangun jangan tinggalin Gigi kak. Kak please " tangis Gigi
Tak lama ambulance pun datang. Felly segera dibawa kerumah sakit
Sesampainya
Felly segera dilarikan ke ruang UGD
Gigi menunggu di depan ruang UGD
2 jam kemudian
Dokter akhirnya keluar dari ruang UGD
"Bagaimana keadaan kakak saya dok ?"tanya Gigi
"Kakak mba kini masih dalam masa kritisnya, dia tadi sempat mengalami pendarahan hebat namun kami bisa menanganinya. Dia akan dipindahkan terlebih dahulu ke ruang rawat" ujar dokter
"Saya boleh lihat keadaannya kan dok?"tanya Gigi
"Silahkan. Kalau begitu saya permisi dulu" jawab dokter berlalu pergi
Tak lama beberapa perawat keluar dari ruang UGD mereka memindahkan Felly keruang rawat, Gigi mengikutinya
Saat para perawat itu sudah selesai. Gigi pun masuk kedalam . Gigi duduk di bangku sebelah ranjang kakaknya, dia menggenggam tangan kakaknya
"Maaf gara-gara Gigi kakak kayak gini. Coba aja Gigi enggak ikut sama Steffy pasti kejadiannya enggak akan kayak gini. Maaf" lirih Gigi
6 hari kemudian
Felly belum juga sadar dari kritisnya
Padahal besok adalah pertandingan Gigi
Gigi sangat berharap kakaknya bisa menyaksikan pertandingannya besok. Tadi Rubin dan Christy sudah datang, mereka setiap hari selalu datang sejak Gigi memberitahu kalau kakaknya masuk rumah sakit
"Kak please bangun. Gigi kangen kakak" ucap Gigi
Perlahan Felly pun menggerakkan jarinya dia perlahan membuka matanya
"Kak, akhirnya kakak bangun" senang Gigi
"Kakak dimana? "Tanya Felly
"Kakak dirumah sakit " jawab Gigi
SKIP
Malam hari
Gigi dan Felly sudah tertidur.
Gigi memimpikan sesuatu
"Kak Felly " lirih Gigi menghampiri kakaknya yang sedang duduk dibangku Taman sembari menatap danau
Gigi duduk disebelah Felly
"Kakak mau kemana? "Tanya Gigi melihat kakaknya berpakaian rapi putih-putih
"Kakak mau pulang Gi" jawab Felly tanpa menatap Gigi
"Kakak mau pulang kemana kak? Please kakak jangan tinggalin Gigi" tanya Gigi
"Kakak mau pulang Gi, kakak mau kembali lagi sama mama papa. Kamu disini baik-baik, walau enggak ada kakak" ujar Felly tersenyum menatap Gigi
Gigi memeluk Felly
"Kakak jangan tinggalin Gigi kak. Gigi enggak mau sendiri, Gigi enggak mau kakak pergi. Please kakak tetap disini sama Gigi, kakak kan udah janji untuk datang ke pertandingan Gigi besok. Gigi sayang kakak"ujar Gigi menangis
Felly melepaskan pelukannya ,dia dengan lembut menghapus airmata Gigi
"Gi, kamu enggak boleh nangis. Walaupun kita udah berbeda, walaupun kakak pergi, tapi kakak selalu ada di hati kamu. Kakak akan selalu menemani kamu Gi. Kamu enggak boleh sedih" ujar Felly lembut
"Kakak pergi dulu " pamit Felly mencium kening Gigi, kemudian dia pergi
"Kak please jangan pergi " mohon Gigi memperhatikan kakaknya yang lama-kelamaan hilang
"Kak Felly jangan pergi kak" teriak Gigi
"Kak"
....
"Kak jangan pergi" pekik Gigi terbangun dari tidurnya
"Gigi kamu kenapa? Kok nangis"Tanya Felly terbangun dari tidurnya
Gigi memeluk Felly
"Gigi enggak mau kakak pergi " ucap Gigi
"Siapa yang pergi sih Gi, kakak disini sama kamu" ujar Felly
"Kamu enggak usah nangis, kakak disini temenin kamu dan kakak enggak akan pergi" ujar Felly menghapus airmata Gigi
"Udah kamu lanjutin tidurnya "
Gigi pun perlahan kembali tidur
Keesokan harinya
Gigi mau tak mau harus pergi kekampus untuk pertandingannya
Sesampainya dikampus
Gigi segera bersiap-siap
Gigi sangat berharap kakaknya datang melihat pertandingannya dan menyemangatinya namun itu tidak mungkin keadaan kakaknya masih belum memungkinkan
5 menit lagi pertandingan dimulai
Gigi melihat kearah penonton, tidak ada kakaknya disana
2 menit sebelum pertandingan dimulai
Gigi kembali melihat kearah penonton dan dia melihat kakaknya yang duduk di kursi roda sedang menontonnya bersama Christy yang mendorong kursi roda kakaknya. Senyum terukir di wajah Gigi, Gigi menghampirinya
"Kakak kok disini? Kan kakak masih sakit, muka kakak aja masih pucet banget " tanya Gigi
"Kan kakak udah janji mau nonton pertandingan kamu" jawab Felly
"Lo harus semangat, kakak lo udah rela relain buat kesini" ucap Christy
"Udah kamu kesana. Tuh pertandingannya udah mau mulai" ucap Felly
Gigi pun kembali ke tim
Pertandingan pun dimulai
Gigi sangat bersemangat sekali bermainnya
59 menit sudah pertandingan itu berlangsung. Kedudukan sementara sama, Gigi mempunyai waktu 1 menit untuk memasukkan bola kedalam ring dan otomatis timnya akan menang
Gigi dengan sudah payah merebut bola, dia pun memasukkannya kedalam ring
Bola masuk kedalam ring. Kemenangan pun diraih tim Gigi. Gigi dan timnya sangat senang sekali
Gigi menoleh ke tempat penonton
Dia tidak melihat keberadaan kakaknya, Gigi bingung
Gigi pun menuju ruang ganti
Gigi sudah selesai berganti pakaian. Dia menuju parkiran, dia masuk kedalam mobilnya
Gigi melajukan mobilnya
Entah kenapa tiba-tiba saja tangannya kaku
Mobilnya oleng
***
15 menit kemudian
Felly yang baru pulang sehabis konsultasi dirumah sakit, saat dia baru keluar dari lift bersama Christy, Felly tak sengaja melihat ambulan baru datang. Felly sudah tak memakai kursi roda karena dia sudah kuat berjalan ,tadi dia juga harus kerumah sakit dulu makanya dia tidak ada dimenit terakhir pertandingan.
Felly kaget saat melihat siapa korban kecelakaan yang baru dikeluarkan dari ambulans
"Gigi" kaget Felly
Felly bersama Christy mengikuti Gigi yang dibawa ke ruang UGD
Felly yang khawatir dengan keadaan adiknya hanya bisa menunggu di depan ruang UGD
"Lo harus sabar Fell " ucap Christy
"Berdoa semoga enggak terjadi apa-apa dengan Gigi" ucap Christy
2 jam kemudian
Dokter akhirnya keluar dari ruang UGD
"Bagaimana keadaan adik saya dok? "Tanya Felly
"Benturan di dadanya sangat keras sekali, itu mengakibatkan jantungnya mengalami kerusakan parah. Dia harus segera mendapatkan donor jantung atau nyawanya tidak akan selamat, waktunya tinggal sedikit " ujar Dokter
"Lo yang sabar ya Fell " ucap Christy menyentuh pundak Felly
Felly menarik nafas amat berat, dia nampak berfikir dulu
"Biar saya yang mendonorkan jantungnya dok. Saya yang akan mendonorkan jantung untuk adik saya " ujar Felly mantap
Christy yang didekatnya kaget
"Baik kalau begitu silahkan ikut ke ruangan saya " ajak Dokter
"Fell lo gila mau donor jantung ke Gigi, kalau Gigi tahu gw yakin dia pasti enggak akan setuju " tahan Christy menggenggam pergelangan tangan Felly saat Felly mau ke ruangan dokter
"Gw akan lebih gila lagi kalau biarin adik gw meninggal " balas Felly
"Gw minta tolong sama lo, tolong lo jagain Gigi, bilang kalau gw sayang dia, sorry gw enggak pamitan dulu sama dia. Makasih lo udah mau jadi sahabat gw, gw sayang lo Chris " ujar Felly melepaskan tangan Christy, Felly pun menuju ruang dokter
"Gw juga sayang lo Fell. Lo sahabat terbaik gw, lo rela berkorban demi adik lo. Gw bangga punya sahabat kayak lo" batin Christy
Ternyata jantung Felly cocok. Dia pun segera melakukan operasi
Operasi pun dilakukan
3 jam sudah operasi dilakukan, namun belum selesai juga
Christy masih menunggu di depan ruang operasi
"Selamat jalan Fell, gw pasti akan kangen sama lo" lirih Christy tersenyum ,dan airmatanya pun menetes
Bayangan Felly pun muncul di hadapannya, Christy kaget melihatnya
"Felly " lirih Christy
"Lo jangan sedih Chris, kalau lo sedih nanti gw juga sedih " ucap Felly menghapus airmata Christy
"Gw pamit dulu Chris " pamit Felly kemudian menghilang
"Goodbye my best friend " ucap Christy
2 jam kemudian
Operasi pun akhirnya selesai
Gigi dan Felly dipindahkan ke tempat yang berbeda
"Bagaimana dok? "Tanya Christy
"Operasinya berjalan dengan lancar. Pasien sebentar lagi juga akan sadarkan diri. Tapi saya turut berduka atas sahabat mba. Dia perempuan yang sangat berani sekali, jarang ada orang yang mau mendonorkan jantungnya terlebih ini untuk adiknya sendiri " ujar dokter
"Kalau tidak ada yang ditanyakan lagi saya permisi dulu " pamit dokter berlalu pergi
Tak lama ada Rubin yang datang
"Chris gimana? "Tanya Rubin
"Operasinya berhasil " Jawab Christy
"Syukurlah. Felly gimana ?"tanya Rubin
Seketika wajah Christy sedih
"Felly udah enggak ada. Memang operasi Gigi berhasil dan dia selamat, tapi enggak untuk Felly. Felly udah meninggal, dia yang mendonorkan jantungnya buat Gigi" ujar Christy
Rubin kaget
Christy dan Rubin kemudian pergi ke ruang jenazah
Mereka menuju kesalah satu jenazah yang ada disana
Christy perlahan membuka kain putih yang menutupnya
Tangis Christy pecah
Rubin berusaha tegar
"Kenapa sih Fell lo pergi secepat ini? Jujur Fell gw enggak mau lo pergi. Gw mau lo tetap disini bersama gw, kita terus menjalin persahabatan. Tapi takdir berkata lain, selamat jalan Fell. Damai di surga " ujar Christy tersendu-sendu
"Selama 5 tahun gw kenal lo. 5 tahun kita jalin persahabatan, gw udah anggap lo adik gw sendiri. Tapi sekarang adik gw udah pergi. Selamat jalan Fell" ujar Rubin
Rubin dan Christy kemudian menuju ruang rawat Gigi. Mereka menunggu Gigi sampai sadar
2 jam kemudian
Gigi perlahan menggerakkan jarinya, dia perlahan membuka matanya
"Akhirnya lo bangun" ucap Christy
"Gw dimana? "Tanya Gigi
"Lo dirumah sakit. Tadi lo kecelakaan " Jawab Christy
"Kak Felly dimana? "Tanya Gigi
Seketika Rubin dan Christy diam tidak bisa menjawab
"Kak jawab kenapa diam? Kakak gw dimana? "Tanya Gigi
"Gw enggak bisa jawab pertanyaan lo Fell " jawab Christy
"Kak please jawab pertanyaan gw, sebenarnya apa yang terjadi? Dimana kakak gw? "Tanya Gigi
Christy diam
"Kak please jawab pertanyaan gw" mohon Gigi
"Apa yang terjadi sebenarnya? "Tanya Gigi
"Saat lo kecelakaan, lo membutuhkan donor jantung, karena benturan keras " ujar Christy
"Siapa yang donorin jantung ke gw? Jangan bilang kakak gw? "Tanya Gigi mulai panik
"Kak jawab kenapa diam sih ? Kalau bukan dimana kakak gw? "Tanya Gigi panik
"Kakak lo udah enggak ada disini " jawab Christy
Christy memegang tangan Gigi, dia menaruh tangan Gigi didada Gigi
"Kakak lo ada disitu sekarang " ucap Christy tersenyum kecil
"Dia yang mendonorkan jantungnya ke lo. Dia dengan berani tadi mendonorkan jantungnya ke lo, gw sempat larang kakak lo tapi dia tetap melakukan donor ini, dia enggak akan membiarkan lo meninggal. Sebelum akhirnya Felly keruang dokter untuk melakukan operasi, dia sempat bilang sama gw kalau dia sayang lo" ujar Christy menahan tangisnya
Airmata Gigi menetes
"Dimana kakak gw sekarang? Gw mau ketemu dia, kak please lo temuin gw sama dia" lirih Gigi
Rubin mengambil kursi roda
"Lo duduk dikursi roda kalau lo mau ketemu kakak lo" ucap Christy
Gigi perlahan bangun dibantu Christy
Dia perlahan duduk di kursi roda
Rubin mendorong kursi rodanya ke ruang jenazah, Christy didepannya
Mereka perlahan masuk kedalam
Mereka mendekati salah satu jenazah
Gigi perlahan membuka kain putih yang menutupinya
Tangisnya pecah
Gigi memeluk kakaknya yang sudah terbujur kaku
"Kak bangun, jangan tinggalin Gigi. Kenapa kakak pergi secepat ini, aku masih mau kakak disini temenin aku. Kakak please jangan tinggalin aku, Gigi masih mau kakak disini " tangis Gigi
"Gi, lo harus sabar, Felly pasti udah bahagia disana" ucap Christy
"Kalau kakak disana bahagia, Gigi akan bahagia disini. Gigi pasti akan kangen bahkan rindu sama kakak. Terimakasih atas pengorbanan kakak buat Gigi, Gigi akan menjaga jantung kakak seperti Gigi menjaga kakak. Gigi sayang kakak. kakak ,kakak terbaik yang Gigi punya " ujar Gigi
Gigi mulai harus merelakan kepergian kakaknya, walau ini berat.
END
Comments
Post a Comment